Pengalaman Naik Pesawat Airfast Indonesia


Airfast Indonesia adalah salah satu maskapai charter di indonesia,yang mana beberapa pesawatnya telah disewa oleh perusahaan tambang PT.Freeport indonesia sebagai akomodasi untuk para karyawan Freeport dan juga karyawan para kontraktor PT.Freeport.dan berhubung ayah saya adalah
salah satu karyawan kontraktor PT.Freeport indonesia,jadi saya berkesempatan untuk menaiki pesawat maskapai ini kapanpun.ini adalah kesempatan yang baik mengingat tidak semua orang,diperbolehkan untuk menaiki pesawat maskapai ini.dan kali ini saya akan membagikan pengalaman saya menaiki pesawat Airfast indonesia dari kota Timika menuju Yogyakarta.

pada tanggal 3 januari,yaitu tanggal keberangkatan ada sedikit hambatan yaitu sistem Airfast yang sedang rusak,untunglah 1 jam sebelum keberangkatan sistem sudah kembali seperti sedia kala sehingga saya bisa mengambil tiket di bandara Moses Kilangin Timika.setelah itu saya masuk ke bandara dan melakukan check in.seluruh barang bawaan saya di timbang untuk mengetahui apakah over bagasi atau tidak.karena space bagasi Airfast cukup besar yaitu 30KG per-orang,maka akan mudah bagi saya untuk menghindari over bagasi.

setelah beberapa menit menunggu di ruang tunggu,akhirnya kami,seluruh penumpang dipersilahkan memasuki pesawat.berbeda dengan beberapa bandara di indonesia,walaupun bandara Timika tidak memiliki garbarata yang langsung tersambung dengan pesawat,tapi pihak bandara menyediakan 3 buah bis untuk mengantar penumpang menuju ke pesawat sehingga penumpang tidak lagi harus berjalan kaki menuju ke pesawat.

pesawat yang saya naiki kali ini sama persis ketika saya berangkat dari Jogja menuju Timika,yaitu dengan nomor registrasi PK-OCT dengan type pesawat MD-82 yang terbilang cukup tua.walaupun tua tapi pesawat ini masih sangat terawat baik interior maupun eksterior nya.



setelah pintu pesawat ditutup,dan mesin dinyalakan,para pramugari mulai memperagakan tehnik keselamatan dalam keadaan darurat,dan pada akhirnya pesawat take off melalui runway 30 bandara Moses Kilangin timika.saat itu cuaca sedang tidak mendukung sehingga menyebabkan beberapa trubulensi yang cukup mengagetkan saya.tapi getaran yang lumayan kencang itu hilang saat berada di ketinggian 32.000 kaki,yang mana,awan yang tebal sudah berada dibawah pesawat.

Meal time!seperti biasa,saat pesawat sudah berada di puncak ketinggian,pramugari akan berjalan dengan troli untuk memberikan makan kepada penumpang.menu kali ini adalah mie pipih dengan bola daging (bukan bakso) dan diberikan sedikit kuah yang rasanya seperti semur.dan makanan penutup ada pudding serta potongan buah anggur.(maaf tidak sempat foto)

Kali ini pesawat akan transit terlebih darhulu di Denpasar bali untuk mengangkut penumpang ataupun menurunkan penumpang serta mengisi bahan bakar.dan ternyata di bali cuacanya jauh lebih parah dari Timika,karena hujan deras disertai angin kencang,namun berkat pilot yang professional maka pesawat berhasil mendarat meskipun disertai dengan hard landing.

Pesawat transit di Denpasar selama kurang lebih 30 menit.cuaca diluar tetap saja sama,hujan deras dan angin yang lumayan kencang,dan hal itu berimbas pada saya sehingga tidak bisa mengambil foto pesawat yang sedang terparkir,padahal pesawat di denpasar sangatlah lengkap,mulai dari narrow body sampai wide body semua ada.setelah pengisian bahan bakar,pesawat mulai memasuki taxiway untuk mengantri take off.antrinya cukup lama,sekitar 15 menit mengingat bandara Denpasar adalah bandara yang sibuk.setelah penantian panjang akhirnya pesawat takeoff melalui runway 27 badara I Gusti Ngurah Rai denpasar bali.

sama seperti tadi,saat pesawat berada di ketinggian 32000 kaki,cuaca mulai membaik,bahkan cerah.dan kembali dibagikan makan tapi kali ini bukan makanan berat,tapi makanan ringan yaitu roti dan juga susu (gak sempet foto isinya :3 )

                                                   

setelah perjalanan kurang lebih 40 menit,pramugari menginstruksikan bahwa pesawat akan segera mendarat di bandara Adi Sucipto Jogjakarta dan saat inilah senam jantung.karena dengan jarak runway yang tinggal beberapa km lagi pesawat masih sempat berputar,sehingga pesawat terasa sangat dekat dengan pemukiman setempat.namun akhirnya pesawat berhasil mendarat dan lagi-lagi dengan hard landing.dan berakhirlah perjalanan kali ini dengan maskapai pemilik pesawat mcdonell douglass terakhir di indonesia.


inilah informasi dari kami.


Share this

Related Posts

close