Mengetahui Apa itu Senyawa Etanol (Alkohol)


Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang sering digunakan di kehidupan sehari-hari manusia.

Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusi dari dimetil eter. Etanol biasanya disingkat jadi EtOH, dengan “Et” merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5). Ada 2 jenis alkohol, yaitu food grade dan fuel grade. Semakin banyak jumlah dari pelarut semakin banyak juga jumlah produk yang diperoleh, hal ini karena : – Distribusi partikel dalam pelarut semakin menyebar, sehingga memperluas permukaan kontak. – Perbedaan konsentrasi solute di pelarut serta padatan semakin besar. Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma yang khas. Ia terbakar tanpa asap dengan lidah api bwarna biru yang kadang tidak bisa terlihat di cahaya biasa. Sifat-sifat fisika etanol utamanya dipengaruhi oleh keberadaan gugus hidroksil dan pendeknya rantai karbon etanol. Gugus hidroksil bisa ikut ke dalam ikatan hidrogen, dan membuatnya cair dan lebih sulit menguap dari pada senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama. 

Etanol ialah pelarut yang mempunyai banyak kegunaan, larut dalam air serta pelarut organik lainnya, meliputi asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida, kloroform, dietil eter, etilena glikol, gliserol, nitrometana, piridina, dan toluena. zat ini juga larut di dalam hidrokarbon alifatik yang ringan, seperti pentana dan heksana, dan juga larut dalam senyawa klorida alifatik seperti trikloroetana serta tetrakloroetilena. Di ekstraksi bahan pangan tidak diperbolehkan ada residu etanol pada bahan pangan yang diekstraksi (Federal Food, Drug and Cosmetic Regulation). Dalam pemilihan jenis pelarut faktor yang patut diperhatikan diantaranya adalah daya melarutkan bahan (berdasarkan kepolaritasan), titik didih, sifat racun, mudah tidaknya terbakar dan pengaruh terhadap alat peralatan ekstraksi. Umumnya pelarut yang digunakan adalah etanol karena etanol mempunyai polaritas yang tinggi sehingga dapat mengekstrak bahan lebih banyak dibandingkan jenis pelarut organik yang lain. Pelarut yang memiliki karbonil (keton) dan  gugus karboksil (alkohol) termasuk dalam pelarut polar. Etanol mempunyai titik didih yang rendah dan cenderung aman. Etanol tidak beracun dan berbahaya. Kelemahannya di  penggunaan pelarut etanol adalah etanol larut dalam air, dan juga melarutkan komponen lain seperti karbohidrat, resin dan gum. Larutnya komponen ini berakibat pada berkurangnya tingkat kemurnian. Keuntungannya memakai pelarut etanol dibandingkan dengan aseton yaitu etanol mempunyai kepolaran lebih tinggi sehingga mudah untuk melarutkan senyawa resin,  minyak,  lemak, asam lemak, senyawa organik lainnya dan karbohidrat. (Martha, 1976)

Paturau et al (1982) menggolongkan mutu etanol menjadi 4 golongan yaitu : (1) spiritus, (2) etanol industri, (3), etanol absolut dan (4) etanol murni.Etanol industri adalah etanol dengan kadar 96,5ºGL biasanya digunakan untuk industri dan tujuan lain seperti sebagai bahan bakar , pelarut, dan untuk bahan baku produksi senyawa kimia lain. Etanol industri biasanya didenaturasi oleh0,5-1% piridin kasar dan biasanya diwarnai dengan metil violet supaya mudah dikenali. Spiritus ialah etanol industri asli yang didenaturasi dan diberi warna dengan kadar 88ºGL. Spiritus digunakan untuk bahan bakarpemanasan dan penerangan. Etanol murni adalah jenis etanol dengan kadar 96,0-96,5ºGL yang dipakai utama di industri farmasi dan kosmetik serta untuk minuman beralkohol sedangkan etanol absolut adalahetanol dengan kadar yang sangat tinggi yaitu 99,7-99,8ºGL



Share this

Related Posts

close