Unit Produksi, Istilah Analisa, Basis Perhitungan dalam Batubara

























Unit Sampling 
Tujuan sampling ialah mendapatkan contoh yang selain kualitasnya bisa mewakili kualitas seluruh populasi, jumlahnya pun relatif masih bisa ditangani. Faktor utama yang menentukan tingkat kesulitan suatu sampling ialah variabilitas komponen-komponen pembentuk populasi.


Tahapan pengambilan sampel batubara produksi terbagi menjadi dua yakni :

1. Skema pengambilan sampel yang merujuk pada berapa banyak satu lot dapat dibagi menjadi sampling unit sampling unit dan berapa banyak increment harus diambil untuk setiap sampling unitnya sehingga dicapai presisi yang diinginkan.

2. Sistem pengambilan sampel merupakan implementasi dari pengambilan sampel, apakah akan dilakukan secara manual atau mekanis.



Unit Preparasi
Tujuan preparasi sampel adalah untuk menyediakan suatu sample yang jumlahnya sedikit yang mewakili sample asal yang dapat dikirim ke laboratorium untuk di analisis.

Proses preparasi sampel terdiri atas empat tahapan kerja antara lain :
1. Pengeringan, jika sampel masih basah dan susah untuk di gerus.

2. Memperkecil ukuran partikel, dengan cara milling (crushing dan grinding) yang disebut  sebagai reduction.

3.  Mencampurkan (mixing) agar sampel menjadi homogen.

4.  Mengurangi berat sampel dengan cara membaginya menjadi dua bagian atau lebih yang disebut divison.

Tahapan Proses Unit Preparasi



















Unit Laboratorium

Tujuan menganalisa sampel di laboratorium adalah untuk mengetahui kualitas sample yang telah diproses di unit preparasi sesuai dengan standard yang diinginkan (ASTM atau ISO).

Parameter analisa yang berlaku di proses laboratorium adalah Total Moisture (TM) dan General Analysis (GA). Total Moisture terbagi menjadi 2 tahap analisa, yaitu Residual Moisture dan Free Moisture (Air Dry Loss), sedangkan General Analysis terbagi menjadi 6 metode analisa yaitu : 
a. Moisture                                   d. Total Sulfur                        
b. Ash Content                             e. Calorivic Value
c. Volatile Matter                          f. Fixed Carbon 
Tahapan Proses Unit Laboratorium





















Isitilah Analisa dalam Batubara
a.   Akurasi
Ketepatan dari suatu prosedur analitis yang mencerminkan kedekatan nilai yang  di ukur dengan nilai sebenarnya (menyebar dan mendekati nilai benar).

b.   Presisi
Pengukuran yang berulang dari suatu parameter yang sama dalam suatu sample yang menggambarkan kesamaan dan kedekatan dari suatu sample majemuk yang sesuai dengan nilai yang lain (kedekatan atau ketepatan hasil dalam 1 tempat). Presisi terdiri dari

1. Reproducibility
Reproducibility adalah perbedaan maksimal rata-rata penentuan replikat yang dapat diterima, yang dilaporkan oleh laboratorium yang berbeda yang menguji sampel yang diambil dari bulk sampel yang sama setelah mengalami pengecilan ukuran pada tahap akhir preparasi sampel.

2. Repeatability
Pengujian ulang harus dikerjakan dalam kondisi yang sama dengan penentuan pertama, yaitu terhadap sampel analisis yang sama di dalam laboratorium yang sama pula. Perbedaan maksimal yang diterima antara penentuan duplikat dengan cara demikian disebut repeatability.

Basis dalam Perhitungan Batubara
Basis dala perhitungan hasil analisa batubara adalah dasar yang dipakai untuk menyatakan nilai dari suatu parameter dan menginterprestasikan nilai tersebut pada kondisi tertentu batubara. Interprestasi dari basis tersebut dengan istilah basis tersebut, misalkan seperti basis-basis di bawah ini :
a.    As Received / As Sampled Basis (AR) nilai parameter atau kualitas batubara pada saat batubara tersebut diterima / di sampling.

b.    Air Dried Basis (ADB) nilai kualitas pada kondisi batubar setelah di air dread.

c.    Dry Basis (DB) nilai kualitas pada kondisi batubara kering atau tidak memeliki moisture (moisture free)

d.   Dry Ash Free Basis (DAFB)  menginterprestsikan nilai kualitas dari kondisi batubara tidak mengandung air dan mineral matter

e.    Moist Mineral Matter Free Basis (MMMFB) menginterprestasikan nilai kualitas batubara pada kondisi batubara tersebut masih didalam tanah (insitu coal) dan tidak mengandung mineral matter.

Bahan Baku Produk dan Pemasaran Produk
Bahan baku produk yg diperlukan adalah batubara. Baik batubara yang berasal dari tambang maupun batubara yang telah loading atau bisa disebut dengan pengapalan. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa, dimana mulai dari proses survey tempat, pengambilan sampel (sampling), preparasi, hingga analisa kualitas batubara di lakukan oleh PT. Tribakti Inspektama. Hasil akhir dari semua kegiatan dipublikasikan dalam sertifikat agar bisa dilampirkan pada saat pengiriman batubara melalui kapal. Setelah sertifikat diterbitkan, kemudian dilaporkan ke shipper (pemilik batubara) agar dapat dijual ke buyer (pembeli batubara).

Kesalahan 
Suatu kesalahan (error) diukur dari banyaknya hasil suatu penentuan yang berbeda dari nilai yang sebenarnya (true value). Tiga macam kesalahan umum yang berlaku di dalam ilmu pengetahuan adalah kesalahan kerja sistematik, kesalahan acak (random error), dan kesalahan kerja (experimental mistake). Perlu dicatat di sini bahwa kesalahan sistematik dan kesalahan accak timbul ddari faktor-faktor yang tidak diketahui atau yang tidak dikontrol.

a.    Kesalahan Sistematik
Kesalahan sisitematik timbul apabila hasil-hasil lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai yang sebenarnya. Kesalahan ini dapat dideteksi dan diukur hanya dengan memdandingkan hasil-hasil tersebut dengan suatu nilai sebenarnya yang telah diketahui sebelumnya, atau dengan hasil yang diperoleh dari penentuan yang telah diketahui ketelitiannya.
Sangatlah tidak mungkin untuk menghilangkan kesalahan sistematik secara menyeluruh, tetapi prosedur-prosedur yang sudah diberikan (dalam standar) telah dipilh sedemikian rupa sehingga memberikan hasil penentuan dengan penyimpangan sekecil-kecilnya. Jadi dapat diabaikan asal saja peralatan yang digunakan cocok dengan apa yang telah dispesifikasikan di dalam standar tersebut, dan prosedur kerja diikuti dengan baik.

b.   Kesalahan Acak
Kesalahan acak ditunjukan oleh adanya penyebaran hasil-hasil penentuan ulang dari suatu nilai tengah (center value). Kesalahan acak juga jangan dianggap sebagai sesuatu yang menyusahkan. Pola penyebarannya memberikan informasi yang sangat penting mengenai sederet hasil, dari sini kita dapat mengetahui di mana sesungguhnya letak dari nilai sebenarnya dan cara menghilangkan kesalahan kerja

c.   Kesalahan Kerja
Kesalahan kerja dihasilkan oleh kegagalan peralatan atau kesalahan pekerjanya (operator, analisis). Alasan adanya hasil yang “outlier” kadang-kadang terasa oleh operator bahwa ia telah melakukan kesalahan atau telah gagal mengamati fungsi peralatannya. Pengujian harus segera dihentikan untuk dibuang, bahkan bila hasil yang diperoleh tersebut hampir mencapai apa yang diharapkan. 


Share this

Related Posts

close